Perbandingan PUPUK UREA DENGAN PUPUK ZA
November 21, 2019
Pupuk urea serta ZA merupakan 2 tipe pupuk yang memiliki nitrogen( N). Bagian tumbuhan, nitrogen merupakan salah satu faktor hara makro yang diperlukan buat perkembangannya. Tanaman memerlukan nitrogen buat pertumbuhannya paling utama pada fase vegetatif dimana terjalin perkembangan daun, batang serta cabang. Nitrogen pula berfungsi dalam pembuatan zat hijau daun ataupun klorofil, komponen pada daun yang berfungsi dalam fotosintesis. Karenanya, sayur- mayur hijau memerlukan lebih banyak nitrogen dibanding tumbuhan yang lain. Tidak cuma itu, nitrogen pula berfungsi dalam pembuatan protein, lemak serta bermacam senyawa organik yang lain.
Tumbuhan yang kekurangan nitrogen hendak menimbulkan perkembangan tumbuhan tidak wajar ataupun kerdil. Sebab kedudukannya dalam pembuatan klorofil, defisiensi nitrogen pada tumbuhan hendak menimbulkan daun menguning serta mengering. Sebab tidak bisa melaksanakan fotosintesis secara optimal, tumbuhan juga tidak bisa menciptakan tenaga buat pertumbuhannya. Defisiensi faktor nitrogen dalam jumlah besar hendak menimbulkan bermacam jaringan tumbuhan hendak mengering serta mati. Sedangkan buah yang kekurangan nitrogen tidak hendak bisa berkembang sempurna, melainkan hendak jadi kilat masak tetapi isi proteinnya rendah.
Mengingat berartinya kedudukan faktor nitrogen untuk tumbuhan, bermacam tipe pupuk yang memiliki nitrogen juga terbuat serta dibesarkan buat bisa menyuplai faktor nitrogen yang diperlukan tumbuhan. Pupuk urea serta za ialah 2 tipe pupuk yang memiliki nitrogen. Salah satu perbandingan yang jelas dari kedua tipe pupuk ini merupakan persentase faktor nitrogen yang dikandung didalamnya. Bila pupuk urea memiliki 46% faktor nitrogen, pada pupuk ZA, isi faktor nitrogen cuma menggapai 20. 8%. Nilai persentase ini melaporkan kalau 100 kilogram pupuk urea, ada 46 kilogram faktor nitrogen, begitu pula pada 100 kilogram pupuk ZA ada 20. 8 kilogram faktor nitrogen.
Perbandingan yang lain dari pupuk urea serta nitrogen merupakan terdapat tidaknya isi faktor makro yang lain. Pupuk urea cuma terdiri dari faktor makro nitrogen, sebaliknya pupuk ZA pula memiliki faktor makro yang lain ialah belerang ataupun sulfur( S). Sulfur ataupun belerang sangat menolong tumbuhan dalam proses pembuatan bintil pangkal. Perkembangan bagian tumbuhan yang lain yang sangat didukung oleh faktor sulfur merupakan pembuatan tunas serta pembuatan zat hijau daun ataupun klorofil. Sulfur pula ialah faktor hara yang sangat berarti yang berfungsi dalam pembuatan bermacam tipe asam amino essensial pada tumbuhan ialah sistein, sistin serta metionin. Faktor belerang pula ialah bagian dari biotin thiamin, ko- enzim A serta glutation.
Dekat 90% faktor belerang dalam tumbuhan ditemui dalam wujud asam amino. Defisiensi faktor sulfur pada tumbuhan hendak menimbulkan daun yang masih muda berganti corak jadi hijau muda, mengkilap serta agak keputihan. Berikutnya daun hendak berganti jadi kuning hijau. Kekurangan sulfur bisa membatasi perkembangan tumbuhan sehingga tumbuhan jadi kerdil, kurus serta berbatang pendek. Penumpukan aminda leluasa serta asam amino bisa terjalin pada tumbuhan yang kekurangan sulfur. Penumpukan yang menggapai ambang batasan optimal hendak beresiko untuk tumbuhan. Tumbuhan pula hendak hadapi kehancuran sistem fisiologis sehingga gampang terkena hama penyakit.
Pupuk Urea memiliki kandungan air optimal 0. 50% sedangkan pada pupuk ZA, kandungan air optimal bisa menggapai 1%. Biasanya, pupuk urea berupa butiran tidak berdebu, sebaliknya pupuk ZA berupa kristal. Walaupun kedua tipe pupuk ini gampang larut dalam air, tetapi pupuk urea cenderung lebih higroskopis dibanding dengan pupuk ZA sehingga apabila dibanding, pupuk urea lebih tidak normal serta hendak dengan kilat meresap air dari hawa serta buatnya lembek serta basah, karenanya pupuk urea tidak tahan ditaruh dalam waktu yang lama kecuali apabila penyimpanan dikendalikan pada ruangan sangat kering serta tertutup rapat. Kebalikannya, pupuk ZA dengan senyawa kimia yang lebih normal hendak lebih tahan ditaruh dalam waktu yang lama. Pupuk ZA baru hendak menarik air dari hawa pada kelembaban dekat 80% pada temperatur 30ÂșC.
Sebab bersama memiliki faktor nitrogen, kedua tipe pupuk ini bisa memesatkan perkembangan tumbuhan serta menaikkan isi protein hasil panen. Cuma saja, isi sulfur dari pupuk ZA hendak berfungsi pula dalam pengembangan sistem imunitas tumbuhan yang hendak tingkatkan keahlian tumbuhan buat mempertahankan diri dari kendala hama parasit, penyakit serta kekeringan. Pupuk ZA pula hendak bisa tingkatkan penciptaan serta mutu panen dan membetulkan rasa serta corak hasil panen.
Pemilihan pemakaian kedua tipe pupuk ini bisa disesuaikan dengan varietas tumbuhan yang ditanam, pula keadaan tanah. Isi ion sulfat pada pupuk ZA hendak buatnya lebih gampang larut di dalam air. Sedangkan ion amonium keahlian larutannya dalam air lebih kecil. Keadaan ini membuat pupuk ZA berpotensi merendahkan pH tanah. Karenanya pupuk ZA tidak dianjurkan buat digunakan pada tanah dengan tingkatan keasaman( pH) rendah. Pupuk ZA pula tidak dianjurkan buat dicampur dengan pupuk yang memiliki kapur leluasa semacam kalsium sianida pula kalsium amonium nitrat.
Ciri varietas tumbuhan pula sangat berarti buat dicermati, misalnya pemakaian pupuk buat tumbuhan tebu lebih dianjurkan buat memakai pupuk ZA dibanding urea sebab pupuk ZA tidak membagikan dampak penyusutan kandungan gula ataupun rendemen, dibanding dengan pemberian pupuk urea saja. Pemakaian pupuk ZA pada tumbuhan tebu diberikan buat menghindari defisiensi belerang. Sebab pelepasan nutrisinya yang lelet, pupuk ZA lebih sesuai buat dijadikan pupuk dasar dibanding dengan pupuk urea.
Baik dalam pemakaian pupuk ZA ataupun urea, dosis pemberian merupakan salah satu perihal yang sangat berarti buat dicermati. Pemakaian pupuk urea serta ZA berlebih bisa mengganggu tanah paling utama sebab kedua pupuk ini berpotensi merendahkan keasaman tanah, walaupun pupuk urea tidak merendahkan pH tanah sebesar penyusutan sebab pemakaian pupuk ZA. Tetapi tanah yang sangat asam hendak mengganggu perkembangan tumbuhan serta mengecam keberadaan mikroorganisme ataupun makroorganisme yang berfungsi berarti dalam melindungi kesuburan tanah.
Pupuk ZA memiliki lebih sedikit faktor nitrogen di dalamnya apabila dibanding dengan pupuk urea sehingga buat tingkatkan konsumsi nitrogen pada tumbuhan, diperlukan lebih banyak pupuk ZA. Kebalikannya pupuk urea yang kaya hendak nitrogen hendak membuat konsumsinya dengan tujuan buat mengoptimalkan konsumsi nitrogen jadi lebih pas. Tetapi, pupuk urea tidak mempunyai isi faktor belerang yang pula diperlukan oleh tumbuhan.