Perlengkapan Pertanian Tradisional Yang Masih Digunakan di Indonesia
November 20, 2019
Perlengkapan Pertanian Tradisional merupakan barang yang digunakan buat memudahkan pekerjaan dalam bidang pertanian yang sifatnya masih tradisional. Salah satu karakteristik perlengkapan tradisional ialah perlengkapan yang penggunaannya secara manual. Hingga dikala ini perlengkapan pertanian tradisional masih aktif digunakan oleh para petani guna memudahkan dalam mencerna tanah, melenyapkan rumput, memetik hasil panen, serta lain sebagainya. Jadi dengan memakai perlengkapan pertanian, para petani bisa mengirit waktu serta bayaran penciptaan pertanian sehingga keuntungan yang didapatkan oleh mereka bisa optimal.
10 Contoh Perlengkapan Pertanian Tradisional serta Fungsinya
Semacam yang telah maklum kalau pertumbuhan teknologi terus menjadi hari terus menjadi maju serta tumbuh. Dahulu manusia cuma memakai bahan batu serta kayu bagaikan perlengkapan pertanian. Berikutnya bersamaan dengan pertumbuhan metode berpikir manusia, terciptalah alat- alat pertanian dengan bahan dari logam semacam besi. Di dasar ini 10 contoh perlengkapan pertanian tradisional baik perlengkapan yang terbuat dari batu, kayu, serta logam, dan perpaduan antara bermacam bahan pembuat perlengkapan pertanian:
1. Cangkul( bahasa Jawa: pacul) serta fungsinya
Cangkul digunakan ataupun berperan buat menggali, mensterilkan tanah dari rumput maupun buat meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sampai saat ini. Pekerjaan yang lebih berat umumnya memakai bajak. Cangkul umumnya dibuat dari kayu serta besi.
Dalam hubungannya dengan persiapan tanam benih padi, cangkul digunakan buat menggali bagian tepi/ pinggir sawah ataupun dalam sebutan bahasa Jawa diucap pekerjaan minggiri sawah. Guna sawah dipinggiri saat sebelum dibajak memakai garu serta ataupun traktor merupakan supaya bagian tepi sawah pula turut gembur, disebabkan perlengkapan garu ataupun traktor tidak dapat optimal buat menjangkau tepian sawah.
2. Parang
Parang merupakan senjata tajam yang dibuat dari besi biasa. Wujudnya relatif simpel tanpa pernak pernik. Khasiatnya merupakan bagaikan perlengkapan potong ataupun perlengkapan tebas( paling utama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang pula digunakan buat pertanian.( Sumber: Wikipedia)
Dalam pertanian sawah, parang digunakan buat membabat rumput yang terletak di pematang sawah. Aktivitas ini oleh orang Jawa diucap dengan sebutan" nampingi"
3. Garu serta gunanya dan metode kerjanya/ penggunaannya
a. Penafsiran Garu
Garu merupakan perlengkapan pembajak sawah ataupun ladang yang dibuat dari bahan kayu. Kayu yang digunakan bagaikan bahan pembuat garu ialah kayu yang sifanya keras serta awet semacam kayu jati, sono keling/ angsana, kayu laban, serta tipe kayu keras yang lain.
Garu terdiri atas 2 bagian ialah bagian pembajak serta penarik. Bagian pembajak berdimensi panjang dekat 40 centimeter serta lebar 30 centimeter. Wujud garu terbuat lengkung. Ketebalan garu terbuat lebih lebal bagian pangkal, sebaliknya bagian ujungnya lebih tipis/ pipih dari pangkalnya. Bagian penarik dibuat dari balok kayu yang panjangnya antara 150- 200 centimeter.
Garu seringnya digunakan buat membajak sawah berlumpur, meski terdapat sebagian petani yang memakai buat membajak ladang tanah berpasir.
b. Guna garu
Garu berperan buat membajak sawah berlumpur serta ladang berpasir. Pengerjaan lahan dengan garu bagaikan sesi ataupun proses dini pengolahan tanah sawah berlumpur sehabis sawah mulai digenangi air. Bila garu difungsikan buat membajak ladang pasir hingga baik tanah kering maupu memiliki air senantiasa bisa dibajak dengan garu. Tanah sawah yang telah digaru masih berbentuk gumpalan tanah yang wujudnya mirip garu, jadi garu baru berperan buat membalikkan posisi permukaan tanah sawah.
c. Metode kerja garu
Garu tidak bisa berperan tanpa terdapatnya tenaga yang menarik serta menekannya. Buat membajak sawah/ ladang dengan perlengkapan garu dapat menggunakan murni tenaga manusia serta bisa pula dicoba perpaduan/ kerja sama anatara tenaga manusia dengan dorongan hewan semacam kerbau, sapi, serta kuda.
#1). Pemanfaatan garu dengan murni tenaga manusia
http:// tipspetani. blogspot. com/ 2016/ 05/ alat- pertanian- tradisional- yang- masih. html
Bila pemakaian garu menggunakan tenaga manusia, hingga dalam prakteknya wajib minimun 2 orang. Di mana yang satu bagaikan penarik serta yang satunya lagi bagaikan penekan garu. tetapi pada biasanya penarik garu terdiri atas 2 orang serta penekan garu cuma 1 orang. Sedikit ataupun banyaknya jumlah anggota yang menggerakan garu bergantung pula dengan keadaan kesuburan serta kegemburan tanah yang dibajak. Terus menjadi tanah gembur hingga terus menjadi membolehkan buat memakai 2 tenaga manusia. Pada foto di atas nampak 6 orang penarik serta 1 orang penekan sebab tanah yang dibajak lumayan keras.
#2). Pemanfaatan tenaga manusia serta hewan
http:// tipspetani. blogspot. com/ 2016/ 05/ alat- pertanian- tradisional- yang- masih. html
Hewan yang dapat dimanfaatkan tenaganya buat menarik garu merupakan hewan kerbau, sapi, serta kuda. Unuk kebau serta sapi dapat dimanfaatkan tenaganya di sawah berlumpur serta ladang. Tetapi kuda cuma dapat dimanfaatkan di lahan kering.
Ketiga hewan tersebut berperan buat menarik pegangan/ garan garu, sebaliknya yang menekan garu senantiasa memakai tenaga manusia.
4. Luku/ Wluku serta fungsinya
http:// tipspetani. blogspot. com/ 2016/ 05/ alat- pertanian- tradisional- yang- masih. html
Luku merupakan perlengkapan pertanian tradisional yang digunakan buat meratakan tanah sehabis tanah digaru. Jadi sehabis tanah digaru umumnya didiamkan dahulu sepanjang dekat 1 minggu setelah itu baru diwluku. Jadi guna utama perlengkapan luku merupakan buat meratakan tanah bagaikan lahan yang siap buat ditanami.
Ada pula metode pengunaannya sama dengan pemakaian garu. Jadi antara garu serta luku ialah satu paket tetapi dengan guna yang berbeda. Garu serta luku bisa dipasang di perlengkapan penarik yang sama secara bergantian. Oleh karena itu di bagian pangkal penarik garu/ wluku didesain yang rasanya gampang bongkar pasangnya.
5. Batang tumbuhan pisang( bahasa Jawa: gedebog tumbuhan pisang) serta fungsinya
Bila tanah sawah yang telah diluku/ dimluku hingga alangkah baiknya gunkan gedebog buat meratakan ataupun lebih menghaluskan permukaan tanah sawah saat sebelum dicoba penggarisan. Jadi guna gedebog bagaikan perlengkapan pertanian tradisional merupakan buat menghaluskan permukaan tanah sawah.
6. Penggaris sawah serta fungsinya
Penggaris sawah merupakan perlengkapan pertanian tradisional yang dibuat dari kayu. Jarak antara tiap- tiap bagian garisan umumnya antara 22- 25 centimeter. Penggaris sawah berperan buat berikan batasan/ jarak antara tumbuhan padi sehingga para penanam bisa dengan gampang menanam benih adi pas di tiap terdapat perempatan hasil ataupun tapak/ sisa garisan.
Penggaris tipe ini cuma dapat digunakan pada sawah yang dapat disurutkan airnya. Ada pula buat sawah yang tidak dapat disurutkan airnya hingga perlengkapan yang dipakai supaya tumbuhan jarakanya apik serta lurus merupakan dengan memakai tambang kecil maupun benang nilon serta sejenisnya. Dalam sebutan bahasa Jawa diucap kenteng.
7. Gosrok serta fungsinya
Dalam ilmu pertanian, gosrok merupakan perlengkapan pertanian tradisional yang digunakan buat menggemburkan tanah serta membasmi rumput yang terletak di sela- sela tumbuhan padi dan buat memutuskan akar- akar tumbuhan padi. Dengan putusnya sebagian pangkal hingga diharapkan pangkal yang putus hendak berkembang bercabang lebih banyak.
8. Ani- ani serta fungsinya
Ani- ani ataupun ketam merupakan suatu pisau kecil yang dipakai buat memanen padi. Dengan ani- ani tangkai bulir padi dipotong satu- satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan serta waktu, tetapi keuntungannya yakni, berbeda dengan pemakaian suatu clurit ataupun arit, tidak seluruh batang turut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak turut terpotong.
9. Sabit/ Arit serta fungsinya
Sabit, arit, merupakan perlengkapan pertanian berbentuk pisau melengkung menyamai bulan sabit. Walaupun wujudnya sama, secara bahasa arit serta sabit cenderung merujuk pada perlengkapan pertanian. Guna sabit merupakan buat membabat/ memotong rumput serta pula buat memotong batang tumbuhan padi kala panen.
10. Perlengkapan gepyok
Perlengkapan gepyok merupakan perlengkapan pertanian tradisional yang dibuat dari bambu serta ataupun kayu. Guna perlengkapan gepyok merupakan buat merontokkan padi